![]() |
Ida Dan Dactyl |
yang diketahui memiliki satelit alami.
Seperti semua asteroid sabuk utama, orbit Ida berada di antara planet Mars dan Yupiter. Periode orbitnya tercatat sebesar 4,84 tahun, sementara periode rotasinya adalah 4,63 jam. Rata-rata diameter Ida adalah 31.4 km (19.5 mi). Asteroid ini berbentuk tidak biasa, panjang, dan tampaknya terdiri dari dua objek besar yang terhubung dengan bentuk yang mirip dengan croissant. Permukaannya merupakan salah satu yang paling berkawah di Tata Surya dan terdapat berbagai kawah dengan berbagai ukuran dan usia.
Satelit Ida, Dactyl, ditemukan oleh anggota misi Ann Harch dari citra-citra yang didapat oleh Galileo. Satelit tersebut dinamai dari Dactyl, makhluk yang menghuni Gunung Ida dalam mitologi Yunani. Diameter Dactyl adalah 1.4 kilometres (4,600 ft), sementara besarnya kurang lebih seperduapuluh besar Ida. Orbitnya tidak dapat ditentukan secara akurat. Namun, batasan kemungkinan orbit memampukan penentuan kepadatan Ida secara kasar, yang menunjukkan bahwa asteroid ini telah kehabisan mineral metalik. Dactyl dan Ida memiliki karakteristik yang serupa, sehingga mungkin asal usulnya sama.
Citra-citra yang diabadikan oleh Galileo dan pengukuran massa Ida yang dilakukan selanjutnya memberikan banyak pengetahuan mengenai geologi asteroid tipe S. Sebelum terbang lintas Galileo, banyak teori yang telah diajukan untuk menjelaskan komposisi mineralnya. Dengan penentuan komposisi, korelasi antara meteorit yang jatuh ke Bumi dan asal usulnya di sabuk asteroid dapat ditentukan. Data yang dikembalikan dari terbang lintas menunjukkan bahwa asteroid tipe S merupakan sumber meteorit kondrit O, yang merupakan jenis meteorit paling umum di permukaan Bumi.
![]() |
perbandinganGaspra, eros, Ida , vesta, ceres, Mars |
Massa Ida tercatat antara 3,65 hingga 4,99 × 1016 kg. Medan gravitasinya menghasilkan percepatan antara 0,3 hingga 1,1 cm/s2 di permukaannya. Medan ini begitu lemah sehingga seorang astronot yang berdiri di permukaannya dapat melompat dari satu ujung ke ujung yang lain, dan objek yang bergerak dengan kecepatan melebihi 20 m/s (70 ft/s) dapat mengalami pelepasan dari asteroid ini.
Ida adalah asteroid yang panjang dengan permukaan yang tidak biasa dan berbentuk seperti croissant.Panjang Ida 2,35 kali lebih besar dari lebarnya, dan benda ini terbagi menjadi dua bagian yang secara geologis tidak sama. Bentuk Ida konsisten dengan perkiraan bahwa Ida terdiri dari dua objek yang besar dan padat dan celah di antara keduanya diisi oleh debris yang longgar. Namun, debris semacam itu belum ditemukan oleh wahana Galileo. Meskipun terdapat beberapa lereng curam dengan kemiringan hingga 50°, kemiringan lereng biasanya tidak melebihi 35°. Bentuk Ida yang tidak biasa menghasilkan medan gravitasi yang tidak merata.
![]() |
orbit ida |
Satelit kecil yang disebut Dactyl mengorbit Ida. Dactyl, yang secara resmi disebut (243) Ida I Dactyl, ditemukan dalam citra-citra yang diabadikan oleh wahana Galileo selama terbang lintasnya pada tahun 1993. Citra-citra tersebut merupakan bukti keberadaan satelit alami pada asteroid. Pada masa itu, jarak Dactyl dari Ida adalah 90 kilometres (56 mi), dan satelit tersebut bergeral dalam orbit prograd. Seperti Ida, permukaan Dactyl amat berkawah dan terdiri dari materi yang serupa. Asal usulnya masih belum pasti, namun bukti dari terbang lintas menunjukkan bahwa satelit ini merupakan pecahan dari objek Koronis.
![]() |
Foto Dactyl yang resolusi tinggi yang diambil oleh Galileo |
Astrofisika State/ Oskha Liza
0 Response to "Ida, Asteroid yang Ber-Satelit Alami."
Post a Comment
1. Berkomentarlah Sesuai dengan Tema
2. Komentar Tak Menyangkut SARA
3. Tidak Bermuatan Pornografi Dan Penghinaan
4. Menggunakan Bahasa Yang Jelas , Padat ,Singkat ,namun Dipahami
5. Admin Berhak Menghapus Komentar Yang melanggar Aturan
6. Tidak Spam Menggunakan Link Aktif
*Seluruh Iklan Yang ada di Blog ini Bukan Tanggung Jawab Kami